28 August 2009

Pikuk


Hiruk pikuk terus melanda negeri ini. Teroris, budaya yang dicaplok Malaysia, penjualan pulau hingga tetek bengek lainnya. Isu-isu ini begitu hantat, penting dan memusingkan para pimpinan negeri ini. Bagaimana kita mensikapi semua hal tersebut? Kita tidak pernah kompak, antar anak bangsa hingga pengambil keputusan di negeri ini.
Jika gejolak ini tidak pernah surut, kita hanya disibukkan dengan membicarakan berbagai problem tanpa pernah tahu bagaimana mengatasinya. Negeri yang sibuk dengan masalah ini masih tetap kokoh berdiri, meski tertatih-tatih, letih menghadapi situasi yang serba tak mengenakkan ini.

Kita membayangkan seorang pemimpin yang lugas, wibawa tapi menyejukkan. Kalau memang ada silakan tampil dan berucap, agar bangsa ini kembali berbenah dan bekerja. Banyak pekerjaan rumah yang harus dirapikan. Ayo, ambil sapu atau kain pel, bersihkan yang kotor-kotor. Selanjutnya, bekerjalah agar rejeki mengaliri kantong anak negeri ini.
Jangan sampai Malaysia mencubit kita melulu. Kita lebih tua dari mereka, tapi kok lancang kepada kakak tuanya.


No comments:

Post a Comment